Selama ini aku masih
maju mundur untuk beli produk di luar basic
skincare dan exfo toner. Palingan
hanya beli tambahan seperti essence
atau sleeping mask aja. Tapi begitu
aku baca ada ampoule yang bisa kasih
manfaat berupa antioksidan, aku langsung tertarik! Penasaran gimana
performanya?
CALABS Asta Ros Ampoule diklaim dapat menetraklan radikal bebas sehingga dapat memperbaiki kekenyalan kulit, hidrasi dan garis halus. Di dalam produk ini terdapat astaxanthin yang mengandung Asta Ros Complex (1000 ppm).
Ampoule
ini dijual dalam bentuk set yang satu
kotaknya berisi 3 botol. Tapi yang aku punya ini adalah versi satuannya atau
pecahan dari set itu. Ampoule-nya dikemas dalam kotak berwarna
oranye yang di setiap sisi tutupnya ada lapisan segel tambahan. Kamu perlu
merobek segel ini sebelum mengeluarkan produknya.
Produknya sendiri
berupa botol kaca dengan warna senada. Tutupnya berupa pipet yang dapat dibuka
dengan cara diputar. Uniknya bentuk kepala pipetnya bukan runcing seperti pipet
pada umumnya, melainkan berbentuk pipih. Cara kerjanya tetap sama kok. Kamu
hanya perlu menekan kepala pipet yang berwarna hitam ini untuk mengambil
isinya.
INGREDIENTS:
(source)
Rhizophora Mangle
Callus Culture Extract, Butylene Glycol, Glycerin, Diethoxyethyl Succinate,
Arbutin, Betaine, Astaxanthin,
Ubiquinone, Ferulic Acid, Caffeic Acid, Thioctic Acid, Glutathione,
Xanthophylls, Hydroxycinnamic Acid, Tocopherol, Tocopheryl Acetate, 3-O-Ethyl
Ascorbic Acid, Sodium Ascorbyl Phosphate, Galloyl Pentapeptide-33,
sh-Oligopeptide-1, sh-Oligopeptide-2, sh-Polypeptide-10, sh-Polypeptide-1,
Superoxide Dismutase, Portulaca Oleracea Extract, Viscum Album (Mistletoe)
Extract, Glycyrrhiza Uralensis (Licorice) Extract, Cinnamomum Cassia Bark
Extract, Tremella Fuciformis (Mushroom) Extract, Haematococcus Pluvialis
Extract, Phellinus Linteus Extract, Ganoderma Lucidum (Mushroom) Extract, Sparassis
Crispa Extract, Hericium Erinaceum (Mushroom) Extract, Cudrania Tricuspidata
Fruit Extract, Polygonum Cuspidatum Extract, Caffeine, Allantoin, Adenosine,
Macademia Ternifolia Seed Oil, Glycosyl Trehalose, Lactic Acid, Panthenol,
Propylene Carbonate, Bis-PEG-18 Methyl Ether Dimethyl Silane, PEG-240/HDI
Copolymer Bis-Decyltetradeceth-20 Ether, 1,2 Hexanediol, Ethyl Hexanediol,
Hydrogenated Starch, Hydrolysate, Polysorbate 60, Decyltetradeceth-25,
Octyldodeceth-16, Caprylyl Glycol, Chlorphenesin, Ethylhexyl Methoxycrylene,
Polyacrylate Crosspolyemer-6, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer,
Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, Hydrogenated Lecithin, Potassium Cetyl
Phosphate, Cholesterol, Ceteth-3, Ceteth-5, PEG-5 Rapeseed Sterol, Brassica
Campestris (Rapessed) Sterols, Hydroxyethylcellulose, Caprylic/Capric
Triglyceride, Hydoxypropyl Guar, Biosaccharide Gum-1, Polyglyceryl-10, Oleate,
Polyglyceryl-10 Stearate, Lysolecithin, Water, Pentylene Glycol, Lecithin,
Sodium Phosphate, Fragrance (ingredients score).
Astaxanthin yang merupakan bahan unggulan di produk ini ada di posisi ke tujuh. Astaxanthin sendiri merupakan pigmen berwarna oranye kemerahan ayng dikenal sebagai potent antioxidant. Kebanyakan berasal dari mikroalga, seperti Haematococcus pluvialis. Fungsi utamanya adalah sebagai antioksidan yang dapat dipakai dengan cara dikonsumsi sebagai suplemen atau diaplikasikan langsung secara topikal.
Selain astaxanthin di dalamnya juga ada bahan antioksidan lain seperti ubiquinone, ferulic acid dan 3-O-ethyl ascorbic acid. Di posisi ke delapan terdapat ubiquinone atau yang juga disebut Coenzyme Q10 ini berbentuk bubuk berwarna kuning yang larut dalam minyak. Selanjutnya di posisi ke sembilan, ada ferulic acid yang secara alami dapat ditemukan di dinding sel tanaman seperti beras, gandum dan oats. Jauh di belakangnya pada posisi ke-17 terdapat 3-O-ethyl ascorbic acid (EAC) yang merupakan derivat dari Vitamin C. Sifatnya stabil dan dapat larut di air maupun minyak. PSelain sebagai sebagai antioksidan juga berfungsi sebagai skin brightening agents.
Antioxidant:
Selain astaxanthin di dalamnya juga ada bahan antioksidan lain seperti ubiquinone, ferulic acid dan 3-O-ethyl ascorbic acid. Di posisi ke delapan terdapat ubiquinone atau yang juga disebut Coenzyme Q10 ini berbentuk bubuk berwarna kuning yang larut dalam minyak. Selanjutnya di posisi ke sembilan, ada ferulic acid yang secara alami dapat ditemukan di dinding sel tanaman seperti beras, gandum dan oats. Jauh di belakangnya pada posisi ke-17 terdapat 3-O-ethyl ascorbic acid (EAC) yang merupakan derivat dari Vitamin C. Sifatnya stabil dan dapat larut di air maupun minyak. PSelain sebagai sebagai antioksidan juga berfungsi sebagai skin brightening agents.
Sebenarnya ada banyak banget bahan yang mendukung fungsi antioksidan untuk kulit. Nggak hanya bahan yang sudah aku deskripsikan di atas aja, masih ada lebih banyak lagi. Ada apa aja?
Antioxidant:
Rhizophora Mangle Callus Culture Extract, Arbutin, Astaxanthin, Ubiquinone, Ferulic Acid, Caffeic Acid, Thioctic Acid, Tocopherol, Tocopheryl Acetate, 3-O-Ethyl Ascorbic Acid, Sodium Ascorbyl Phosphate, Superoxide Dismutase, Portulaca Oleracea Extract, Haematococcus Pluvialis Extract, Caffeine.
Walaupun astaxanthin nggak termasuk dalam lima besar komposisinya tapi ada bahan lain yang juga nggak kalah bagus manfaatnya lho. Pada posisi teratas ada Rhizophora Mangle Callus Culture Extract dengan fungsi utama sebagai antioksidan. Selain itu di posisi ke lima ada the mighty arbutin! Seperti yang kamu tau, arbutin ini sangat terkenal dengan fungsinya yang dapat memudarkan noda hitam. Secara alami dapat ditemukan pada daun pohon pear, gandum dan bearberry.
Untuk menjaga bahan-bahan dalam komposisinya tetap baik dalam jangka waktu yang lebih lama, produk ini juga menambahkan pengawet. Apa aja? Ada chlorphenesin dan ethylhexylglyceryn. Keduanya berguna untuk mengawetkan produk dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga tidak terjadi perubahan warna, perubahan aroma dan perubahan kualitas lainnya.
Untuk menjaga bahan-bahan dalam komposisinya tetap baik dalam jangka waktu yang lebih lama, produk ini juga menambahkan pengawet. Apa aja? Ada chlorphenesin dan ethylhexylglyceryn. Keduanya berguna untuk mengawetkan produk dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme sehingga tidak terjadi perubahan warna, perubahan aroma dan perubahan kualitas lainnya.
First
of all, aku kurang suka sama pipetnya. Modelnya sih
kelihatan modern in someway tapi
susah dipakainya. Pipet model pipih begini bikin aku kesusahan untuk mengambil
produknya. Susah mencetnya haha. Jadi bagian yang berwarna hitam ini nggak bouncy gitu, cenderung agak keras. Aku
lebih suka model pipet konvensional yang meruncing bagian atasnya. Well tapi dia masih bisa berfungsi
dengan baik dan masih bisa dikendalikan jadi produk yang keluar nggak terlalu
banyak.
Produknya sendiri
berupa cairan berwarna oranye. Teksturnya agak kental jika dibandingkan dengan
air tapi tetap runny. Ampoule ini masih mengandung fragrance pada urutan paling akhir di
komposisinya. Aromanya jujur aja kurang enak, nggak segar tapi juga nggak manis.
Kalo aku bilang sih aromanya aneh dan agak bikin eneg. Aroma ini mengingatkan
aku ke aroma parfume cowok yang
menyengat dan strong sekali. Masalah
aroma ini personal sih ya, balik lagi ke selera hidung masing-masing.
Saat dioleskan terasa
sedikit lengket dan licin di saat yang sama. Tenang, rasa lengket ini akan
hilang dalam beberapa saat. Ampoule
ini butuh waktu agak lama untuk meresap. Setelah menepuk-nepuk pelan biasanya
akan aku tunggu selama sekitar lima menit sebelum lanjut ke step skincare berikutnya.
Efek yang terlihat
setelah aplikasi adalah kulitku lebih glowing
dan terasa lebih kenyal. Aku suka efek glowing-nya walaupun cuma sementara haha. Saat bangun pagi setelah malamnya pakai ampoule ini aku nggak melihat ada minyak
berlebih di kulitku. Though rasa
lembabnya biasa aja. Sedangkan untuk efeknya pada garis halus di wajahku belum kelihatan.
Untuk efek jangka panjangnya aku belum bisa cerita banyak karena aku pribadi
baru menggunakan CALABS ampoule ini selama 7 hari.
UPDATE: (28/02/19)
Sayang sekali ternyata kami nggak cocok. Setelah seminggu mulai muncul beruntusan di area dagu dan rahang. Biasanya area ini nggak pernah bermasalah. Sempat aku pakai on-off setelah sembuh tapi beruntusnya balik lagi. Ini pertama kalinya aku pakai produk dengan kandungan Rhizophora Mangle Callus Culture Extract. Mungkin aku nggak cocok sama dia. Atau bisa jadi juga karena nggak cocok sama formulasi ampoulenya. Padahal aku suka sama efek kenyalnya :(
UPDATE: (28/02/19)
Sayang sekali ternyata kami nggak cocok. Setelah seminggu mulai muncul beruntusan di area dagu dan rahang. Biasanya area ini nggak pernah bermasalah. Sempat aku pakai on-off setelah sembuh tapi beruntusnya balik lagi. Ini pertama kalinya aku pakai produk dengan kandungan Rhizophora Mangle Callus Culture Extract. Mungkin aku nggak cocok sama dia. Atau bisa jadi juga karena nggak cocok sama formulasi ampoulenya. Padahal aku suka sama efek kenyalnya :(
Where to buy? Charis
Price? Rp. 272.000 (ampoule + cream)
Nunggu hasilnya ya mbak. Btw itu beli online atau offline?
ReplyDeleteCuma bisa dibeli online aja nih mbak. Bisa klik link "Charis" di atas itu kalo mau beli :D
Deletekalau biasa pakai essence dan serum dimalam hari, ampole dipakai di step keberapa yaa kak??
ReplyDeleteTerantung teksturnya. Aku selalu mulai dengan produk yang teksturnya paling cair ke yang paling kental. Jadi nggak peduli nama produknya apa (toner/essnce/etc) kalo lebih cair ya dipakai duluan :D
DeleteSelama ini ku gamau pindah sama ampoul yang aku pake, krn udh secinta itu. Tp pas liat ini krn packaging nya unyu, jd pengen coba jg hehe ditunggu review lengkapnya sissy;)
ReplyDeleteKalo sudah cocok emang susah pindah ke lain hati yaa XD
DeletePackagingnya lucu banget , tapi harganya berapa ya ? #bsi
ReplyDeleteHarganya 272 ribu, satu paket dengan krimnya :)
DeleteWah packignnya lucu aku belum coba yg ini semoga dapat kesempatan buat cobain 😍
ReplyDeleteEhehe iya semoga bisa coba juga yaa :D
Deleteagak bingung sama ampoule itu deh. apakah dia ini mirip serum? atau lebih baik dari serum?
ReplyDeleteFungsinya hampir mirip sih, Del. Soalnya biasanya serum/ampoule gini bahan aktifnya lebih banyak. Tapi kalo ditanya apakah lebih baik dari serum, jawabanku: tergantung.
DeleteTergantung kulit penggunanya.