Banyak yang melihat beauty blogger adalah sebuah pekerjaan mewah dan terkesan glamorous karena nggak perlu mengeluarkan banyak tenaga. But it’s actually takes a lot of hard work karena sebuah blog nggak
akan dikunjungi jutaan pembaca dalam semalam.
Have
you ever wondered, kerjanya beauty blogger itu ngapain aja, sih?
“Kenapa jadi beauty blogger?”
Aku nggak punya latar
belakang yang berhubungan dengan beauty.
Awalnya nggak ada rencana buat jadi sesuatu yang orang sebut “beauty blogger” ini. Aku nulis karena suka
dan bikin happy. Aku pribadi memulai
blog ini dengan tujuan untuk mendokumentasikan perjalananku dalam merawat
kulit. Apa aja produk yang aku pakai, apa pendapatku tentang produk tersebut
dan bagaimana pengalamanku dalam menggunakan produknya. Semuanya dirangkum jadi
satu dalam sebuah blog post.
Awalnya aku nggak
berekspetasi akan ada pembaca karena aku bikin blog ini hanya untuk dokumentasi
pribadi, dari diri sendiri dan untuk diri sendiri. Eh ternyata tulisan yang aku
buat ada yang baca dan pageview yang
saat itu hanya ratusan sekarang melonjak jadi ratusan ribu. Aku nggak nyangka
ternyata blog ini bisa punya pengunjung sekian banyak. Makasih ya, sudah mau
menghabiskan waktu untuk mampir dan baca tulisanku <3
Sebelum jadi penulis review, aku juga pembaca setia beauty reviews yang ada di google.
Sayangnya saat aku butuh review suatu
produk seringkali aku nemu yang super singkat. Personally, aku suka sesuatu yang detail jadi baca review singkat gitu agak bikin kesel
haha. Rasanya aku nggak dapat penjelasan yang aku mau. Itulah alasan kenapa review yang aku tulis bisa panjang kek ular. Ada penjelasan dari a sampai
z, mulai packaging produknya sampai
performanya. Aku pengen orang yang baca review-ku
bisa merasakan produknya tanpa harus megang secara fisik. Semoga bener
tersampaikan yaaa ðĪ
“Enak ya kerjanya santai, cuma modal blog doang bisa dapat produk gratis dan dibayar.”
Masih banyak yang
mengira cuma pekerja kantoran aja yang sibuk sedangkan yang kerja di rumah
pasti santai. Padahal nggak juga. Walau sebutannya freelancer tapi blogger juga
punya jadwal dan deadline yang harus
diikuti, sama seperti pekerjaan pada umumnya. Label ‘freelancer’ nggak bikin
aku bisa leyeh-leyeh dan gegulingan di kasur 24 jam. Aku kerja sendirian
tanpa tim. Aku jadi writer sekaligus editor untuk setiap artikel; fotografer
untuk setiap gambar; tester untuk
mencoba semua produk; dan admin
sekaligus content planner yang
membalas e-mail dan update media
sosial.
It
takes a lot to manage everything dan.. nggak sesantai
itu.
Kalo kamu ngikutin
SouthSkin dari awal pasti tau kalo blog ini dulunya masih berdomain blogspot. Aku
baru register domain ini akhir bulan
Mei lalu. Ceritanya waktu itu pengen punya Top Level Domain (TLD) supaya makin
rajin nulis dan biar kelihatan profesional (padahal masih amatir banget haha). Sayangnya
domain southskin(dot)com sudah ada yang punya, makanya jadilah
south-skin(dot)com.
Jujur aja, membeli domain adalah keputusan terbesarku dalam menjalankan blog ini. Buat aku pribadi, ngeluarin uang untuk sesuatu yang nggak bisa dikonsumsi bukan keputusan yang gampang. Kalo sudah dibeli nggak bisa diicip jadi nggak tau rasanya bakal enak atau nggak. Uang sekian ratus ribu yang aku bayarkan belum tentu akan ngasih aku keuntungan. Malah bisa jadi akan sia-sia kalo tiba-tiba aku bosan dan memutuskan untuk nggak nulis lagi. Entah kritis atau aku memang berhati pelit, tapi aku butuh waktu sebulan mikirin ini hahaha ðĪŠ
Jujur aja, membeli domain adalah keputusan terbesarku dalam menjalankan blog ini. Buat aku pribadi, ngeluarin uang untuk sesuatu yang nggak bisa dikonsumsi bukan keputusan yang gampang. Kalo sudah dibeli nggak bisa diicip jadi nggak tau rasanya bakal enak atau nggak. Uang sekian ratus ribu yang aku bayarkan belum tentu akan ngasih aku keuntungan. Malah bisa jadi akan sia-sia kalo tiba-tiba aku bosan dan memutuskan untuk nggak nulis lagi. Entah kritis atau aku memang berhati pelit, tapi aku butuh waktu sebulan mikirin ini hahaha ðĪŠ
Nggak cuma masalah
uangnya aja sih, tapi juga mikirin angka domain
authority (DA) dan page authority
(PA) yang akan kembali lagi ke nol dan repotnya mengindeks ulang semua artikel
ke google. Kenapa angka ini penting? Supaya tulisanku lebih
‘dipercaya’ oleh mesin penelusur (google, yahoo, etc.). Dipercaya untuk apa?
Untuk jadi jawaban atas pertanyaanmu. Jadi saat kamu cari kata kunci tertentu
blog ini akan muncul di halaman pertama atau bahkan di urutan pertama.
Link review ini ada di halaman pertama, di posisi paling atas. |
Domainku yang baru itu
perlu kenalan dulu sama google dkk. supaya bisa tampil di halamannya. Selama
masa kenalan ini pageviews dan visitor blog bisa turun drastis. Gimana
cara kenalannya? Aplikasikan teknik SEO, blog ini harus SEO friendly supaya mudah dikenali. Buat aku SEO itu ribet banget, njelimet dan susah dipahami haha. Tapi
semuanya demi blog, mau nggak mau ya harus dilakuin.
Then finally, DA/PA-nya bisa balik ke angka semula setelah dua bulan. Nggak kehitung berapa kali aku stay up late untuk indeks ulang dan setting ulang blog demi naikin angkanya. Selain SEO, blog ini harus punya user interface atau gampangnya tampilan layar yang enak dilihat dan mudah digunakan. Biar yang baca juga jadi lebih nyaman. Walaupun angkanya sudah normal bukan berarti blog ini flawless, lho. Masih banyak yang harus diperbaiki. Sampai sekarang pun aku masih belajar SEO supaya angkanya bisa naik terus dan makin dipercaya oleh search engine.
Then finally, DA/PA-nya bisa balik ke angka semula setelah dua bulan. Nggak kehitung berapa kali aku stay up late untuk indeks ulang dan setting ulang blog demi naikin angkanya. Selain SEO, blog ini harus punya user interface atau gampangnya tampilan layar yang enak dilihat dan mudah digunakan. Biar yang baca juga jadi lebih nyaman. Walaupun angkanya sudah normal bukan berarti blog ini flawless, lho. Masih banyak yang harus diperbaiki. Sampai sekarang pun aku masih belajar SEO supaya angkanya bisa naik terus dan makin dipercaya oleh search engine.
Ngomongin soal produk
gratis dan bayaran, mungkin yang orang tau tugas beauty blogger hanya unboxing
di instastory, posting foto cantik di instagram, datang ke event dan bikin review
produk di blog lalu dapat bayaran. Well,
nggak salah sih. Tapi tapi tapi, tawaran dari brand ini nggak langsung datang begitu aja.
Kamu pikir aku dapat sponsor sehari setelah aku bikin blog? Nggak, sis. Aku baru dapat tawaran kerja sama
pertama setelah tujuh bulan konsisten ngeblog.
Setiap kali
sebelum memulai kerjasama, aku harus paham isi brief-nya supaya nanti minim revisi. Eh, ada revisi? Iya, ada. Proses
kerjasama itu nggak hanya berhenti sampai tulisan tayang di blog aja. Kalo
ternyata setelah tayang masih ada yang salah atau kurang harus segera diperbaiki.
Pekerjaan freelancer ini memang memungkinkan
aku untuk mengatur waktu kerjaku sendiri dan lebih fleksibel tapi bukan berarti
bisa seenaknya. Aku tetap harus patuh sama deadline
yang sudah disetujui. Walaupun aku punya urusan keluarga dadakan bersamaan
dengan deadline itu, ya semuanya
harus tetap jalan. Nggak ada yang dinomor duakan. Harus tetap profesional
apapun keadaannya.
Managing
a blog is never easy. Dibalik yang orang sebut “blog doang” itu
ada banyak perjuangan yang nggak kelihatan.
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis satu review?”
Aku butuh sekitar 2-4 jam
untuk menyelesaikan satu tulisan full
review termasuk take dan editing fotonya. Ini nggak berlaku buat blogpost dengan grafis seperti postingan skincare routine. Yang model begini jelas butuh waktu lebih lama ð Kalo ditanya apa yang paling susah dari artikel review, aku akan jawab nulis bagian intro-nya dan bahas ingredients-nya. Bagian ini selalu jadi bagian terakhir yang aku selesaikan haha. Intro itu susah nata kalimatnya, kalo bagian ingredients itu susah ngetiknya. Kan ada tuh produk yang punya komposisi super panjang. Belum lagi cari info tentang masing-masing bahannya, heu ð
Proses pengambilan foto
juga nggak selalu mulus, lho. Menurutku yang paling
susah adalah saat harus memvisualisasikan apa yang aku rasakan setelah
menggunakan suatu produk. Kadang, kondisi kulit yang jadi lebih bagus, lebih kenyal
atau lebih halus nggak bisa ditangkap lewat lensa kamera. Belum lagi kalo
ternyata warna hasil jepretan berbeda dari warna aslinya atau malah nggak
kelihatan samasekali. Repotnya bisa dobel-dobel. Beda lagi ceritanya kalo bikin video. Malah jauh lebih repot. Videoku tentang Night Skincare Routine yang se-simple itu perlu re-take sampai lima kali dan diedit selama 6 jam.
Semua peralatan dan perlengkapan
fotoku masih minimalis banget. Sampai sekarang aku belum punya studio jadi
masih bergantung sama sinar matahari, meja dan kasur untuk jadi lokasi dan
pencahayaan foto. But I’m on my way
untuk nabung buat beli properti yang lebih baik. Doakan aja semoga cepat
tercapai hehe.
Sebelum bikin review-nya pasti aku harus coba dulu
produknya. Biasanya memakan waktu 1 sampai 8 minggu. Lamanya waktu percobaan
ini bisa berubah tergantung jenis produk. Aku akan tulis performanya dan
pengalamanku selama menggunakan produk tersebut di notebook sebelum nantinya diketik jadi rangkaian review yang sebenarnya. Review yang sudah tayang di blog akan
aku update lagi setelah menghabiskan
produknya. Semacam follow up gitu,
apakah kesimpulanku tetap sama atau ada perubahan. Update ini juga berlaku buat produk yang saat aku tulis review-nya masih dalam masa percobaan
dua minggu.
Aku berniat mengelola
blog ini dengan serius makanya aku nggak mau asal tulis. Aku nggak akan
merekomendasikan sesuatu sebelum merasakan sendiri produk tersebut. Aku pengen menyampaikan ulasan yang jelas jadi memang
proses pembuatan review-nya nggak
bisa buru-buru. Menurutku kepercayaan pembaca itu nomor satu yang seharusnya
nggak dikhianati dengan adanya review
palsu :-) Jadi kalo kamu pernah lihat suatu produk di postingan haul-ku bulan ini tapi baru ada review-nya tiga bulan kemudian, ya,
mohon dimaklumi hehe.
Eh tapi, timeline percobaan 8 minggu itu nggak
berlaku kalo kondisi kulitku lagi amburadul. Entah karena munculnya jerawat, timbul
iritasi atau perubahan hormon saat period
time. Waktu percobaan produk bisa molor jadi lebih lama. Ini juga jadi
risikonya beauty blogger. Puji syukur
banget kalo produknya berhasil bikin makin glowing.
Nyebut berkali-kali kalo produknya malah berhasil bikin jerawat tumbuh lebat :(
Walaupun produknya diklaim cocok untuk jenis kulitku tapi kemungkinan adanya
reaksi negatif nggak bisa sepenuhnya dihindari. Waktu reaksi negatif ini muncul
aku nggak bisa minta tanggung jawab ke siapa-siapa. Semua ditanggung dan
disembuhkan sendiri ð
Makanya kalo ada request “review produk ini dong kak..” “review
produk itu dong kak..” sering aku
abaikan. Apalagi kalo aku baru pertama kali dengar nama produknya. Lha wong belum pernah dicoba? Gimana
bisa kasih review? Tapi sekalipun
kamu mau beliin produknya dan ngasih jaminan akan bayar pengobatan untuk
nyembuhin jerawatku, the answer will
always be “no, thank you”. Sorry ya sis, wajahku bukan kanvasmu. Aku hanya akan coba produk yang aku
mau dan cocok dengan kondisi kulitku. Please,
dibandingkan minta review ina inu
yang nggak pernah aku coba, mendingan minta review
produk yang ada di postinganku tapi belum aku tulis reviewnya di blog ini. Kalo request-nya
begitu aku akan dengan senang hati bikinin review-nya
buat kamu ð
Jadi gimana? Apa kamu tertarik
jadi beauty blogger? Bisa kok. Lagipula
kamu nggak perlu jadi beauty expert
untuk memulai beauty blog. Siapapun
bisa jadi beauty blogger asal berani
mulai dan mau belajar. Selain itu harus bisa memanajemen waktu dan mau komitmen
karena prosesnya nggak akan instan. Nggak apa-apa kalo hasil foto dan tulisan
nggak sebagus blogger sebelah. Yang
penting mau keep improving supaya
jadi lebih baik. Aku juga masih belajar. Semua orang pernah jadi pemula sebelum
jadi profesional ð
Wah, panjang juga
ternyata haha. Terima kasih sudah baca! Sampai ketemu lagi di sesi curhat selanjutnya ð
kak.. lain kali bikin post cara foto yang aesthetic dooong. foto nya bagus2 kak!
ReplyDeleteFotoku masih begitu-begitu aja haha, bingung mau nge-share apaan ð
DeleteSouth-skin.com ini kurasa beauty blog yang cukup berprestasi dari sekian banyak beauty blog yang ada di Indonesia.
ReplyDeleteSebab kulihat banyak postingnya yang tembus page one.
Dengan cara nulis yang detail, lengkap, dan spesifik, memang wajar kalau jadi tulisan top di Google karena memang tulisan begitu yang dipercayai pembacanya.
Aku cukup terkejut kalau ternyata domain ini belum 3 tahun.
Selamat berkarya terus ya, Icha :)
Thank you sudah mampir! Domain ini baru masuk 6 bulan dan sampai sekarang juga masih belajar hehe ^^;
Deletepekerjaan menulis emang gak gampang y mba. seorang beauty blogger pun harus paham dan mempelajari materi tentang produk kecantikan.
ReplyDeletebelum lagi harus editing foto atau video supaya hasilnya lebih menarik. gak gampang deh ya..
setiap pekerjaan pasti punya tantangan tersendiri. ada susah dan senangnya tapi dinikmati ajalah ð
DeleteSemoga semangat selalu yaaa.
ReplyDeletethank you Akarui! semangat juga buat kamu ðĪ
Deletesaya kemari karena liat link di grub blogger fb. awal baca judulnya udah bikin tertarik. soalnya selama ini bayangin para beauty blogger itu ya enak2 hahaha.... terutama soal produk gratis.
ReplyDeletetapi karena saya background blogger udah kebayang kok gimana, pasti ada brief, bikin foto dan video, editing tulisan, ngumpulin mood juga kadang2 , apalagi butuh nyobaik produknya sampe 1 minggu... wahhh itu butuh effort yg luar biasa untuk jd beauty blogger
di balik setiap "produk gartis" ada tanggungjawabnya mas ð
Delete