DERMATORY Hypoallergenic Cica Cream
Produk ini sudah duduk
diam di wishlist-ku berbulan-bulan,
sampai akhirnya aku beli awal bulan Juni lalu. Aku penasaran setelah lihat swatch teksturnya yang thick dan warna krimnya yang ungu muda –
menarik banget! Mungkin gara-gara aku sendiri jarang lihat krim warna-warni
begini jadi triggered pas nemuin ada yang
warna ungu haha. Di lain sisi, aku sempat ragu untuk beli. Soalnya belum banyak
orang yang ngomongin krim ini. Agak susah cari review-nya yang dalam Bahasa Inggris.
Well,
akhirnya tetap beli sih.. dengan pikiran, “kalo krimnya jelek jadiin body lotion ajalah”. Pasrah XD
Ini adalah moisturizer dari brand Dermatory asal Korea Selatan yang merupakan salah satu brand Club
Clio. Mungkin kamu familiar sama Clio dan Peripera? Nah, Dermatory berasal dari
rumah yang sama seperti brand-brand
itu.
Produk Dermatory
ditergetkan untuk kulit sensitif dengan formula yang bebas dari berbagai bahan
yang dapat menstimuli munculnya iritasi. Di antaranya, fragrance dan paraben.
Daftar lengkap bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Cares
and protects unhealthy skin due to environmental stimuli with its allergy-safe
formula and azulene (disalin dari kemasan). Klaimnya menyebutkan
krim ini sudah teruji hypoallergenic,
tapi buat aku klaim ini nggak spesial karena memang nggak ada standarnya.
Star ingredients dari produk ini adalah
Centella Asiatica atau disebut juga dengan Gotu Kola atau Tiger Grass. Bahan
ini dikenal baik sebagai anti-infammatory
agent yang bisa membantu soothing,
moisturizing sekaligus jadi antioksidan untuk kulit.
Features
(disalin dari jolse.com)
- Contains 20 toxic-free ingredients to prevent skin irritation and allergy-free formula ensures safe usage.
- Highly enriched cream texture is gently applied and helps quick absorption into the skin.
- Specially
designed ointment type dispenser make sure an appropriate amount can be used
more hygienically.
Setiap produknya berisi
50 ml dengan PAO selama 12 bulan. Menariknya, Dermatory nggak mencantumkan expired date (EXP) dan hanya
mencantumkan manufacturing date
(MFD). Jadi kapan tepatnya krim ini kadaluwarsa adalah 12 bulan setelah produknya
dibuka pertama kali. Jangan lupa catat tanggalnya, ya!
INGREDIENTS:
Water, Glycerin,
Caprylic/Capric Triglyceride, Cetyl Ethylhexanoate, Phytosqualane,
1,2-Hexanediol, Methylpropanediol, Polyglyceryl-10 Distearate, Cetearyl
Alcohol, Betaine, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Jojoba Esters,
Guaiazulene, Honey Extract, Centella Asiatica Extract, Rosa Damascena Flower
Water, Olea Europaea (Olive) Fruit Oil*, Algae Extract, Eclipta Prostrata Leaf
Extract, Ficus Carica (Fig) Fruit Extract, Coccinia Indica Fruit Extract, Melia
Azadirachta Leaf Extract, Melia Azadirachta Flower Extract, Solanum Melongena
(Eggplant) Fruit Extract, Aloe Barbadensis Flower Extract, Ulmus Davidiana Root
Extract, Amaranthus Caudatus Seed Extract, Ocimum Sanctum Leaf Extract, Curcuma
Longa (Turmeric) Root Extract, Corallina Officinalis Extract, Chamomilla
Recutita (Matricaria) Extract, Chrysanthemum Parthenium (Feverfew) Extract,
Hydrogenated Lecithin, Sodium Hyaluronate, C12-15 Alkyl Benzoate, Stearic Acid*,
Butylene Glycol, Polyglyceryl-10 Myristate*, Sodium Stearoyl Glutamate,
Tocopheryl Acetate, Fructooligosaccharides, Disodium EDTA, Beta-Glucan,
Ethylhexyl Stearate*, Hydrolyzed Hyaluronic Acid, Ceramide NP.
Note: Bahan bertanda bintang (*) mungkin bisa jadi Fungal Acne trigger.
Produk ini dikemas
dalam dus dengan tube ungu muda dan
tutup ulir putih. Informasi umum sudah tertulis di dusnya dalam dua bahasa,
Korea dan Inggris. Btw, aku suka
dusnya – secure banget! Mereka
membuat dusnya sedemikian rupa dengan segel di bagian dasar (bawah). Dengan
bentuk seperti ini siapapun nggak akan bisa membuka dusnya tanpa merusak segel
di bawahnya. Therefore, keamanan produk
terjamin sekalipun tanpa lapisan vacuum
plastic.
Bagian mulut tube-nya cukup besar yang dilapisi segel
aluminum sebagai pengaman. Poin plus lainnya,
di bagian belakang tube disediakan space khusus untuk menulis tanggal
dibukanya produk.
Teksturnya sesuai
ekspektasiku, krim warna ungu muda yang thick
tapi tetap creamy. Walau thick, krimnya gampang diratakan, cukup cepat
meresap dan nggak terasa berat di kulit. Aromanya netral karena tanpa campuran fragrance. Yang tercium hanya aroma khas
krim aja. Cocok buat yang memang menghindari wewangian di skincare.
Krimnya ngasih finish yang dewy tanpa kesan berminyak dan nggak kelihatan basah. Nggak greasy sama sekali! Seakan krimnya
langsung sink in ke dalam kulit gitu.
Rasanya ringan, nggak lengket dan bisa bekerja baik saat dikombinasikan dengan skincare-ku yang lain. Awalnya agak
khawatir karena thick cream gini
biasanya bikin sumuk kalo dipakai bareng sunscreen,
tapi praktiknya nggak ada masalah. Cocok banget sama sunscreen-ku yang sekarang.
Dilihat dari komposisi
yang posisi teratasnya diisi emollient (Caprylic/Capric
Triglyceride, Cetyl Ethylhexanoate, Phytosqualane), bisa ditebak kalo krimnya
mampu melembabkan. Efek lembabnya bisa bertahan lama tanpa bikin mukaku minyakan.
Lembabnya bertahan lebih dari 4 jam saat day
time dan semalaman saat night time.
Surprisingly, jika dibandingkan
dengan my current favorite moisturizer, Illiyoon Ceramide Ato Concentrate Cream, lembabnya lebih bagus si Dermatory ini.
Kemampuannya untuk membantu soothing
kulit akibat inflamasi menurutku biasa aja. Di kulitku, soothing effect dari pemakaian (single
use) Cica Cream ini nggak secepat pemakaian (single use) toner cica.
Tapi, jika digunakan bersamaan bisa bantu proses soothing-nya lebih cepat dan bikin kulit jadi lebih kalem.
Soothing Ingredients:
Jojoba Esters, Centella Asiatica Extract, Curcuma Longa (Turmeric) Root
Extract, Beta-Glucan.
Aku suka formulanya
yang dibuat ‘safe enough’ supaya
nggak memperparah kondisi kulit yang sedang nggak sehat. Overall, terlepas dari efek soothing
yang so-so, produk ini bisa jadi opsi moisturizer yang bisa dipakai saat
kulitku sedang recovery dari
kemerahan/inflamasi. Aku lebih merekomendasikan produk ini untuk pemilik kulit
normal-kering. Sedangkan untuk kulit kombinasi/berminyak, mungkin bisa coba varian
Gel Cream dari seri yang sama. Soalnya dia punya tekstur yang lebih light daripada varian Cream ini~
Rating: ★★★☆☆
Where to buy? JOLSE
Price? $18.48
Lucu ya creamnya warna ungu lavender gitu. Boleh lah di coba jajalin alternatif moisturizer lain.
ReplyDeleteIyaak warnanya lucu kan?! Kayaknya baru ini deh aku liat krim ada yang ungu gitu hehe
DeleteAku juga suka ngerasa sumuk kalo pake krim yg agak thick terus ditimpa sunscreen. Aplagi aku gmpg keringetan
ReplyDeleteBisa coba ganti dengan yang teksturnya gel mbak. Salah satu aja, pelembab/sunscreennya yang diganti. Biar rasanya lebih enteng 😊
DeleteAku selalu catat tanggal buka produk di belakang kemasan, jd ga bakal kelupaan sih kapan PAOnya beb, nah masalahnya kalau ternyata produk itu udah/hampir kadaluarsa sebelum dibuka gimana dong? Ngeri juga ya beb, karna semua produk kan ada umurnya.
ReplyDeleteKalo PAO sudah lewat aku masih berani pakai lebih lama dikit. Tapi kalo exp date sudah lewat pasti kubuang sih, ngak peduli produknya sudah dibuka atau masih utuh tersegel 😅
Deletekalau bebas wewangian aku bakalan suka banget sih kayanya, aku ga begitu familiar sama brand cica ini tapi aku mulai jadi mencari tau soal brand ini.
ReplyDeletebtw, suka banget sama foto-fotonya
Wajar kalo nggak familiar soalnya masih jarang yang jual di indonesia hehe. And thank you mbak Rara 💖
Deleteiya biasanya produk yg sprti ini bikin sumuk gerah gt ya
ReplyDeletekok ini engga.. wahhh dry skin kek ak kek nya butuh pake cica ini nih
wrna ny jg emesh bgt..
ungu2 gt 😁
Nah iya, nggak jerasa gerah gitu. Enak aja, nyaman. Kalo kulitmu kering juga cobain deh 😄
DeleteAku pertama kali tau produk ini itu yang versi gel cream, kak. Dan biasanya yang teksturnya gel cream itu kurang nampol buat melembabkan kulit keringku. Ternyata dia punya yang khusus buat kulit kering juga ya kak, yang teksturnya cream.XD
ReplyDelete